Banda Aceh – Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fisik prajurit guna mendukung tugas pokok, Kesdam IM menggelar kegiatan tes Kesegaran Jasmani (Garjas) Periodik I tahun 2024 bertempat di lapangan Neusu Jasdam IM, Kec. Baiturrahman Kota Banda Aceh, Selasa (14/05/2024).
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh personel militer Pama, Bintara dan Tamtama serta PNS Kesdam IM dan Rumkit Tk. II IM tersebut digelar selama dua hari dimulai hari ini, selasa 14 Mei 2024 hingga Rabu 15 Mei 2024.
Kegiatan yang diikuti oleh seluruh personel militer Pama, Bintara dan Tamtama serta PNS Kesdam IM dan Rumkit Tk. II IM tersebut digelar selama dua hari dimulai hari ini, selasa 14 Mei 2024 hingga Rabu 15 Mei 2024.
Sebelum pelaksanaan Garjas dimulai, terlebih dahulu para peserta melaksanakan pengecekan kesehatan oleh petugas Medis dan dilanjutkan dengan senam peregangan. Pelaksanaan tes kesegaran jasmani meliputi Garjas A yang terdiri dari lari dengan waktu 12 menit, Garjas B meliputi Pull Up, Push Up, Sit Up, serta Shuttle Run ditambah ketangkasan renang dasar militer dengan jarak 50 meter. Sedangkan untuk Personel PNS hanya melaksanakan Garjas A lari 12 menit.
Tes kesegaran jasmani secara periodik adalah program rutin dari Komando Atas sebagai tolak ukur pembinaan satuan (Binsat). Garjas ini juga salah satu syarat untuk mendapatkan kenaikan pangkat maupun yang akan melaksanakan seldik harus memenuhi dengan kriteria sesuai dengan standart kelulusan yang telah ditentukan.
Tes kesegaran jasmani secara periodik adalah program rutin dari Komando Atas sebagai tolak ukur pembinaan satuan (Binsat). Garjas ini juga salah satu syarat untuk mendapatkan kenaikan pangkat maupun yang akan melaksanakan seldik harus memenuhi dengan kriteria sesuai dengan standart kelulusan yang telah ditentukan.
Lettu Ckm Jumeneng selaku kordinator tes menekankan kepada anggota yang melaksanakan tes Garjas untuk melakukan kegiatan dengan maksimal dan penuh rasa tanggung jawab namun demikian harus tetap mengutamakan faktor keamanan dan disesuaikan dengan kemampuan masing–masing, karena sebaik apapun hasil yang dicapai apabila terdapat korban dalam kegiatan tersebut maka akan dianggap gagal, ungkapnya.
