Banda Aceh – Dalam rangka seleksi penerimaan Calon Tamtama (CATA) Prajurit Karier (PK) Gelombang I TA 2025, Kesdam IM melaksanakan Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) Tingkat Sub Panpus yang berlangsung dari tanggal 15 sampai dengan 20 Februari 2025 bertempat di Aula Sidukkes Kesdam IM, Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Kamis (20/2/25).
Mayor Ckm dr. Novianto Adi Nugroho, Sp.PK., Kasidukkes Kesdam IM, menyampaikan pemeriksaan ini bertujuan untuk menyeleksi calon prajurit yang memenuhi standar kesehatan sesuai ketentuan TNI. Pemeriksaan kesehatan ini merupakan tahapan penting dalam menyeleksi calon prajurit terbaik. Kami memastikan bahwa setiap peserta yang lolos memiliki kondisi fisik dan mental yang prima serta siap menjalani tugas di lingkungan TNI, ungkapnya.
Pemeriksaan kesehatan meliputi beberapa tahap penting, di antaranya:
a. Pemeriksaan Fisik Diagnostik, Pemeriksaan ini mencakup pengecekan kondisi fisik secara menyeluruh untuk memastikan kesiapan fisik calon prajurit
b. Pemeriksaan Penunjang, meliputi:
1. EKG (Elektrokardiogram) – Hasil pemeriksaan dari Tingkat Panda digunakan untuk mengevaluasi kondisi jantung calon prajurit.
2. USG Abdomen – Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kondisi organ dalam di area perut guna mendeteksi adanya kelainan atau gangguan.
3. Foto Thorax – Pemeriksaan rontgen dada dilakukan untuk menilai kondisi paru-paru dan jantung.
4. Laboratorium, meliputi:
a) Darah Rutin – Untuk mengetahui kondisi umum darah calon prajurit.
b) Urin Rutin – Untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan kesehatan sistem urinaria.
c) Fungsi Hati – Pemeriksaan enzim hati guna memastikan kesehatan organ hati.
d) Fungsi Ginjal – Untuk menilai kemampuan ginjal dalam menyaring zat-zat sisa metabolisme.
e) Metabolisme – Meliputi kadar gula darah dan profil lipid.
f) Pemeriksaan Penyakit Menular – Termasuk tes Malaria, HIV, Narkoba 3 Parameter, dan VDRL untuk mendeteksi sifilis.
Pemeriksaan kesehatan meliputi beberapa tahap penting, di antaranya:
a. Pemeriksaan Fisik Diagnostik, Pemeriksaan ini mencakup pengecekan kondisi fisik secara menyeluruh untuk memastikan kesiapan fisik calon prajurit
b. Pemeriksaan Penunjang, meliputi:
1. EKG (Elektrokardiogram) – Hasil pemeriksaan dari Tingkat Panda digunakan untuk mengevaluasi kondisi jantung calon prajurit.
2. USG Abdomen – Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kondisi organ dalam di area perut guna mendeteksi adanya kelainan atau gangguan.
3. Foto Thorax – Pemeriksaan rontgen dada dilakukan untuk menilai kondisi paru-paru dan jantung.
4. Laboratorium, meliputi:
a) Darah Rutin – Untuk mengetahui kondisi umum darah calon prajurit.
b) Urin Rutin – Untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan kesehatan sistem urinaria.
c) Fungsi Hati – Pemeriksaan enzim hati guna memastikan kesehatan organ hati.
d) Fungsi Ginjal – Untuk menilai kemampuan ginjal dalam menyaring zat-zat sisa metabolisme.
e) Metabolisme – Meliputi kadar gula darah dan profil lipid.
f) Pemeriksaan Penyakit Menular – Termasuk tes Malaria, HIV, Narkoba 3 Parameter, dan VDRL untuk mendeteksi sifilis.
Selain pemeriksaan fisik, calon prajurit juga menjalani wawancara berdasarkan hasil tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) untuk menilai aspek psikologis dan kesiapan mental mereka dalam menjalani tugas sebagai prajurit TNI.
Dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang ketat ini, diharapkan hanya calon prajurit terbaik yang akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Seleksi ini merupakan bagian dari upaya TNI dalam mencetak prajurit yang profesional, sehat secara fisik dan mental, serta siap mengemban tugas Negara.
Dengan adanya pemeriksaan kesehatan yang ketat ini, diharapkan hanya calon prajurit terbaik yang akan melanjutkan ke tahap seleksi berikutnya. Seleksi ini merupakan bagian dari upaya TNI dalam mencetak prajurit yang profesional, sehat secara fisik dan mental, serta siap mengemban tugas Negara.